Aturan Eksklusif Ruang Publik Jepang

Lainnya

Untuk [email protected]

Jepang dikenal karena organisasi dan saling menghormati di ruang publik, ciri-ciri yang sangat mendalam dalam budaya negara tersebut. Praktik-praktik ini, meskipun mungkin terlihat aneh bagi pengunjung yang pertama kali, adalah hal yang sederhana untuk diikuti dan membantu menjaga harmoni. Menghormati mereka menunjukkan penghargaan terhadap budaya lokal dan membuat interaksi menjadi lebih meny愉akan bagi semua.

Dalam artikel ini, kami menyajikan beberapa aturan dan kebiasaan utama di ruang publik Jepang, mencakup baik praktik yang terkenal luas maupun yang mungkin terlewatkan. Dengan tips ini, Anda akan siap untuk menjelajahi Jepang dengan cara yang hormat dan sadar.

1. Posisi di Eskalator

Di tangga berjalan di Jepang, adalah praktik umum untuk membiarkan satu sisi kosong bagi orang-orang yang terburu-buru. Di daerah seperti Tokyo (Kanto), para penumpang berdiri di sisi kiri, sementara sisi kanan diperuntukkan bagi mereka yang sedang terburu-buru. Di sisi lain, di Kansai, seperti Osaka, posisi menjadi terbalik: orang lokal berdiri di sisi kanan dan membiarkan sisi kiri bebas.

Jika Anda ragu, amati perilaku orang-orang di sekitar Anda dan ikuti pola tersebut. Aturan ini membantu menjaga aliran di tempat-tempat yang ramai, sesuatu yang penting di negara dengan kepadatan penduduk tinggi.

Mengapa Jepang menggunakan tangan Inggris? Berkendara di kiri?

2. Etika di Lift

Saat menggunakan lift di Jepang, beberapa norma kesopanan diikuti secara universal. Orang yang terdekat dengan tombol menganggap peran sebagai operator, menjaga pintu tetap terbuka untuk orang lain masuk atau keluar dan, jika perlu, menekan tombol lantai yang diminta.

Selain itu, dianggap sopan untuk menghindari percakapan yang berlarut-larut atau bising di dalam lift, terutama di gedung komersial. Kesederhanaan dan keheningan membantu menghormati ruang yang dibagi.

3. Perilaku di Toilet Umum

Penggunaan “Otohime”

Di dalam toilet wanita, adalah umum untuk menemukan perangkat yang dikenal sebagai Otohime, yang menghasilkan suara flushing untuk menutupi suara tubuh. Praktik ini mencerminkan perhatian untuk tidak menyebabkan ketidaknyamanan bagi orang lain yang hadir di lingkungan tersebut. Cukup aktifkan sensor atau tekan tombol untuk mengaktifkan suara.

Kebersihan dan pembuangan yang tepat

Selain itu, sangat penting untuk membuang barang-barang kebersihan pribadi hanya di tempat yang sesuai, seperti tempat sampah khusus. Mematuhi aturan ini berkontribusi untuk menjaga toilet tetap bersih dan teratur.

4. Perawatan Payung

Di musim hujan, penggunaan kantong plastik untuk menutupi payung sangat umum digunakan. Kantong-kantong ini, yang tersedia di pintu masuk toko dan kantor, membantu mencegah air mengalir dan membasahi lantai. Sebagai alternatif, kotak yang dapat digunakan kembali dapat dibeli di toko serba ada dengan harga terjangkau.

Saat meninggalkan lokasi, ingatlah untuk membuang tas di tempat sampah yang sesuai atau menggunakannya kembali untuk kesempatan di masa depan.

5. Merokok di Area Publik

Merokok di jalanan dibatasi di banyak kota Jepang. Ada area yang ditunjuk untuk perokok, biasanya terletak dekat stasiun kereta atau di ruang yang ditentukan di jalan. Menghormati zona-zona ini sangat penting untuk menghindari denda dan mengganggu pejalan kaki.

Meskipun merokok diizinkan di beberapa bar dan restoran, Jepang sedang mengadopsi kebijakan yang lebih ketat terkait asap rokok pasif. Selalu periksa apakah tempat tersebut mengizinkan merokok sebelum menyalakan rokok.

Keingintahuan tentang merokok atau tembakau di Jepang

6. Hindari Makan Sambil Berjalan

Meskipun tidak ilegal untuk makan sambil berjalan, praktik ini dianggap tidak sopan di banyak tempat. Jalanan Jepang, terutama di kota-kota besar, sangat bersih, dan makan sambil berjalan bisa mengakibatkan sampah atau remah-remah di tanah.

Jika perlu mengadakan camilan cepat, carilah area yang tepat, seperti bangku di taman atau tempat dekat toko serba ada, di mana sering ada tempat sampah yang tersedia.

7. Penggunaan Ponsel di Transportasi Umum

Dalam transportasi umum, diharapkan Anda menempatkan ponsel dalam mode senyap dan menghindari melakukan panggilan. Jika sangat diperlukan untuk menjawab panggilan, jaga percakapan tetap singkat dan tidak mencolok, atau tunggu sampai turun untuk mengembalikannya.

Praktik ini menjamin bahwa penumpang lain dapat bepergian dalam keheningan, sesuatu yang sangat dihargai di Jepang.

8 tipe orang yang kita temui di kereta api di jepang

8. Menyusui di Tempat Umum

Menyusui di depan umum adalah topik yang sensitif di Jepang. Meskipun tidak ilegal, praktik ini secara budaya dianggap sebagai momen pribadi. Oleh karena itu, banyak ibu lebih memilih untuk menggunakan ruang yang ditentukan, seperti ruang menyusui yang tersedia di pusat perbelanjaan, stasiun kereta, dan toko serba ada besar.

Ruang-ruang ini dilengkapi dengan kursi yang nyaman, meja ganti, dan bahkan microwave untuk memanaskan botol susu. Jika tidak ada ruangan dekat, menggunakan sapu tangan atau penutup untuk menutupi saat menyusui adalah solusi yang diskret dan biasanya diterima dengan baik.

9. Ketenangan di Tempat Ibadah

Jepang memiliki tradisi spiritual yang kaya, dan mengunjungi kuil Shinto dan Buddha adalah pengalaman yang menarik. Namun, penting untuk diingat bahwa tempat-tempat ini dianggap suci dan pantas untuk dihormati. Beberapa praktik yang harus Anda perhatikan meliputi:

  • Bicara dengan suara pelan atau tetap diam.
  • Hindari isyarat kasih sayang yang berlebihan, seperti pelukan atau ciuman.
  • Lepaskan sepatu sebelum memasuki kuil atau area tertentu, jika diminta.
  • Hanya memotret ketika diizinkan, karena beberapa area melarang penggunaan kamera.

Sebelum melakukan ritual seperti mencuci tangan atau membunyikan lonceng, perhatikan perilaku orang-orang di sekitarnya untuk mengikuti langkah-langkah dengan benar.

Pantai terbaik Jepang untuk dikunjungi di musim panas

10. Hati-hati dengan Penggunaan Tempat Sampah

Tempat sampah umum jarang ada di Jepang, tetapi itu bukan alasan untuk membuang sampah dengan cara yang tidak tepat. Orang-orang biasanya membawa sampah mereka pulang atau membuangnya di stasiun daur ulang dekat toko serba ada. Selain itu, sampah dipisahkan dengan sangat teliti:

  • Bahan yang dapat dibakar (kertas, sisa makanan).
  • Tidak terbakar (plastik, logam).
  • Dapat didaur ulang (kaca, botol PET).

Jika Anda tidak tahu di mana membuang item tertentu, bawa bersamanya sampai Anda menemukan tempat sampah yang tepat.

11. Perilaku di Transportasi Umum

Selain tidak menggunakan ponsel untuk panggilan, norma etika lainnya di transportasi umum termasuk:

  • Memberikan prioritas: Tempat duduk prioritas diperuntukkan bagi orang tua, penyandang disabilitas, wanita hamil, dan penumpang dengan anak kecil. Meskipun kereta kosong, adalah sopan untuk menghindari tempat duduk ini jika Anda tidak termasuk dalam kelompok tersebut.
  • Hindari tas besar: Gunakan tangan untuk membawa ransel atau tas besar, mengurangi ruang yang ditempati dan menghindari bertabrakan dengan orang lain.
  • Menghormati keheningan: Percakapan, bahkan yang halus, harus dijaga dalam volume rendah.
8 tipe orang yang kita temui di kereta api di jepang

12. Memotret Orang dan Tempat

Di Jepang, meminta izin sebelum mengambil foto orang adalah hal yang sangat penting, terutama di area yang kurang wisata. Bahkan di tempat umum, seperti pasar atau jalan yang ramai, memotret orang asing tanpa izin bisa dianggap tidak sopan.

Untuk bangunan atau lokasi bersejarah, periksa apakah ada pembatasan fotografi. Beberapa lokasi mengizinkan foto eksternal, tetapi melarang pengambilan gambar di dalam.

13. Hindari Menggunakan Sepatu di Area Dalam

Di banyak rumah, penginapan tradisional (ryokan) dan beberapa restoran, Anda perlu melepas sepatu sebelum masuk. Biasanya, ada sandal yang tersedia untuk digunakan di dalam. Pastikan untuk:

  • Lepas sepatu saat masuk dan rapikan di area yang ditentukan.
  • Jangan menggunakan sandal kamar mandi di bagian lain rumah atau tempat usaha.
  • Jaga kaus kaki tetap bersih dan dalam kondisi baik, karena kaki akan terlihat.
Genkan - aula masuk tempat orang Jepang melepas sepatu

14. Hindari Percakapan Keras di Restoran

Bahkan di saat-saat santai, seperti di izakayas (bar) atau restoran, penting untuk menghindari perilaku yang dapat mengganggu orang lain. Berbicara keras, tertawa berlebihan, atau membuat kebisingan berlebihan dianggap tidak sopan.

Selain itu, hindari mengubah tata letak meja atau kursi tanpa izin dari pelayan. Di Jepang, penataan furnitur dirancang untuk memastikan kenyamanan dan efisiensi maksimal.

15. Hindari Tatapan Berkepanjangan

Menjaga kontak mata langsung dalam waktu lama dapat diartikan sebagai tidak nyaman atau bahkan kasar dalam beberapa situasi. Ini terutama berlaku di tempat-tempat ramai, seperti transportasi umum atau antrean. Lebih baik mempertahankan tatapan netral atau terfokus pada objek terdekat.